Tim Kukerta UNRI bersama TP PKK Desa Air Putih Lakukan Kegiatan Pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu (Mangrove) Menjadi Sirup dan Dodol Mangrove
Air Putih, Bengkalis - Minggu, 28 Juli 2019 Tim Kukerta Unri 2019 bersama TP PKK Desa Air Putih telah melaksanakan Pengolahan hasil hutan bukan kayu (HHBK) Mangrove (Pangan) di kediaman ketua kelompok mangrove tanjong pago desa air putih. Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis yaitu hasil kayu dan bukan kayu. Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai sumber pangan.
Dalam kesempatan kali ini, Tim Kukerta Universitas Riau bersama TP PKK Desa Air Putih dan kelompok mangrove tanjong pago menanfaatkan buah mangrove sebagai bahan pangan menjadi beberapa jenis makanan seperti menanfaatkan mangrove jenis jeruju (Acanthus ilicifolius) menjadi peyek jeruju, buah api-api (Avicennia alba) menjadi pudding mangrove dan kue klatak , buah kedabu (Sonneratia ovata) menjadi sirup mangrove dan dodol mangrove.
kali ini, Sirup dan dodol menjadi sasaran utama yang diolah oleh Tim Kukerta bersama PKK dan kelompok mangrove.
Adapun bahan dan cara pengolahannya adalah sebagai berikut :
Pembuatan Sirup
Bahan :
Buah kedabu 2 kg
Gula pasir 4 kg
Air 4-5 liter
Cara Pembuatan :
Masukkan kedabu masak hingga mencair, masukkan gula pasir, air. Setelah masak. Disaring dgn kain tapis halus tujuan mengambil sari mangrove yg akan digunakan untuk campuran dodol. Airnyaa yg jadi sirup
Pembuatan Dodol
Bahan :
Tepung pulut 3 bgks
Tepung beras 1/2 bgks
Gula merah 2,5 kg
Gula pasir sisa olahan sirup
Santannya 20 biji kelapa
Daun pandan 4-5 helai
Cara Pembuatan :
Santan Diaduk mendidih, masukan gula merah stlg mendidih dan cair masukkan adukan tepung pulut dan beras. Dimasukkan sari sirup mangrove .Lalu masukkan daun pandan diaduk 6-7 jam.
Dengan pengolahan hasil mangrove ini, BUMDES Desa Air Putih berupaya akan mengembangkan potensi desa berupa hasil olahan mangrove tersebut sebagai icon Desa Air Putih.
*va/atr