entry image

Reproduksi Sehat Perempuan

Oleh :   dr. Gatot

PENDAHULUAN

Yang dimaksud dengan sistem Reproduksi sebenarnya adalah sistem dalam tubuh mahluk hidup yang mengatur alat reproduksinya untuk menghasilkan keturunan/generasi yang baru. Sebagaimana kehidupan yang lain manusia mempunyai 2 naluri dasar (basic instinc) yaitu rasa lapar dan haus sebagai kebutuhan untuk hidup dan naluri untuk memfungsikan alat  reproduksinya dengan adanya ransangan terhadap lawan jenisnya demi untuk mempertahankan kehidupan selanjutnya. Berbeda  dengan hewan yang hanya memfungsikan alat reproduksinya saat datangnya masa subur. Manusia memfungsikan setiap saat dikehendakinya sehingga seyogyanyalah alat reproduksinya dijaga kesehatannya, supaya dapat melalui kehidupan ini dengan aman tenteram dan bahagia.

Alat reproduksi seorang perempuan berkembang dari usia bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut dengan tingkat penjagaan kesehatan yang berbeda, sehingga diperlukan pengetahuan tentang anatomi dan fungsi reproduksi  dan bagaimana menjaga agar supaya alat reproduksinya dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

ANATOMI DAN FUNGSI ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

Alat reproduksi perempuan terdiri dari organ-organ yang berfungsi memproduksi sel telur (ova), melakukan persetubuhan, memelihara benih yang telah dibuahi sampai cukup bulan dan mempunyai kemampuan untuk melahirkan bayi cukup bulan. Bagian yang nampak dari luar disebut alat kelamin luar atau vulva terdiri dari gonjolan lemak  (mons veneris) dan bulu kemaluan, bibir luar (labia mayora), bibir dalam (labia minora), clitoris dan selaput dara (hymen),

Bagian yang tersembunyi terdiri dari liang senggama (vagina), rahim (uterus, saluran telur kanan dan kiri (tuba fallopi) dan indung telur kanan dan kiri (ovarium). Payudara  dapat juga dimasukan dalam alat reproduksi perempuan sehubungan dengan fungsinya memberikan air susu ibu (ASI) pada bayi dan pelengkap fungsi reproduksi.

MASA BAYI

Kelamin perempuan ditentukan sejak awal pembuahan apabila sel kelamin laki-laki (spematozoa) berchromosome X yang berhasil membuahi  sel telur, sehingga terjadilah benih berchromosome XX yang khas perempuan. Pembuahan terjadi di saluran telu (tuba Falopl) digerakan ke arah rahim dan tumbuh dalam rahim, kesemua proses kehamilan terjadi sekitar 280 hari. ASI     (Air Susu Ibu)  adalah menu utama untuk bayi.

Sel telur yang belum matang sudah berada dalam lindung telur bayi perempuan yang baru lahir, dan berjumlah lebih krang 120,000. Bayi perempuan tumbuh tidak berbeda dengan bayi laki-laki, di mana perbedaannya hanya tampak pada alat reproduksinya. Pada bayi perempuan yang baru dilahirkan, adakalanya dari alat kemaluannya muncul bercak darah seperti haid dan ini disebabkan sewaktudalam kandungan hormon estrogen dari ibunya masuk lewat tali pusat dan membuat penebalan dinding rahim yang akan terlepas kemudian, setelah hormon estrogennya habis, Tali pusat sampai ddngan terlepas harus dijaga kebersihan dan kesterilannya karena merupakan bagian yang rentan untuk kesehatan bayi. Tengkurap baik untuk bayi tapi harus diawasi karena otot lehernya belum cukup kuat untuk menahan kepala terlalu lama. Pijitan-pijitan juga dianjurkan untuk merangsang pertumbuhan bayi asal dilakukan dengan latihan terlebih dahulu.         

Berbeda pendapat dengan masa lalu, bayi sebaiknya dibiarka bebas dan tidak diikat dengan kain (dibedong). Tanpa ikatan bayi akan bebas bergerak yang berguna untuk pematangan otot-ototnya. Adanya mitos bahwa ikatan menghindarkan bayi dari badan dan kaki bengkok adalah tidak benar. Kebersihan bayi harus dijaga secara seksama, kulit yang halus sangat rentan untuk timbulnya ruam dan infeksi kulit. Bayi harus dijaga agar tetap kering terutama didaerah anus dan sekitar alat kemaluannya. Imunisasi harus diberikan lengkap.

MASA ANAK-ANAK

Pada usia yang sangat dini 4,5 tahun anak-anak sudah mulai menyadari tentang alat reproduksinya, bahkan diluar kontrolnya alat reproduksinya sudah bisa bereaksi bila melihat adanya sesuatu yang merangsang. Kesadaran terhadap perbedaan jenis kelamin sudah mulai sudah mulai timbul             , dan adanya kecendrungan untuk berkelompok sejenis dan memilih alat permainannya.

Janganlah memberikan diet yang berlebihan  pada anak dan biasakan makan secukupnya dengan gizi yang baik, karen anak perempuan yang kegemukan dapat menimbulkan problem kesehatan fisik dan sosial dikemudian hari.

Pada anak perempuan daerah kelamin perlu mendapat perhatian karena rentan untuk terjadinya  infeksi. Infeksi dapat terjadi karena bakteri, jamur, parasit, dan benda dalam vagina bahkan penyakit kelamin orang dewasapun dapat ditularkan ke anak. Adanya infeksi ditandai dengan rasa gatal, panas dan pengeluaran cairan dari vagina, Bila pengobatan yang baik sudah dilakukan sedangkan gejala tidak hilang, mungkin perlu diingat kemungkinan adanya benda yang berada dalam vagina seperti kapas, kacang tanah, mainan kecil, cacing keremi bahkan lintah yang hidup dapat masuk kedalamnya.   (Bersambung/sumber Pogi cabang Pekanbaru/ HAS)*

sumber foto : Ilustrasi Shutterstock