entry image

Objek Wisata Di Rokan Hilir

1. Pulau jemur

Pulau Jemur adalah bagian dari sekian banyak wisata RokanHilir (Rohil). Kawasan Pulau Jemur merupakan gugusan pulau-pulau yang terdiri dari beberapa buah pulau, yakni Pulau Tekong Emas, Pulau Tekong Simbang, Pulau Labuha Bilik serta pulau-pulau kecil lainnya. Pulau-pulau yang terdapat di Pulau Jemur ini berbentuk lingkaran sehingga bagian tengahnya merupakan laut yang tenang. Pada musim angin barat laut tiba, gelombang di Selat Malaka sangat besar sehingga biasanya nelayan-nelayan yang sedang menangkap ikan disekitar perairan Pulau Jemur ini berlindung di bagian tengah PulauJemur yang terdapat air laut yang tenang.

2. Mesjid Al-Ikhlas

Masjid Al Ikhlas merupakan masjid kebanggaan masyarakat kota Bagansiapiapi, bentuk bangunannya unik Ala Eropa dengan banyak kubah serta 4 menara yang menjulang  tinggi yang melambangkan kebesaran-Nya.

Mesjid ini terletak di Jalan Utama kota Bagansiapiapi persis di sebelah MakamPahlawan. Mesjid ini juga berfungsi sebagai Islamic Centre Kabupaten Rokan Hilir.

3. Danau Napangga

Danau Napangga yang mempunyai luas sekitar 500 ha ini, memiliki pesona alam yang sangat indah, air danaunya yang tenang, Sangat nyaman untuk Berenang .
Lokasi danau Napanggaini terletak 70 km dari Ujung Tanjung di Kecamatan Tanah Putih. Tepatnya di hulu sungai Batang Kumuh desa Tanjung Medan berbatasan dengan Rokan Hulu dan Propinsi Sumatera Utara.

Danau Napangga memiliki keunikan tersendiri karena menurut legenda Danau ini merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan Raja dan permaisuri pada zaman dahulu .Sebagai danau yang alami, terdapat sumber ikan arwana yang khas di kawasan ini..

4. Batu Belah Batu Bertangkup

Terletak di desa Bantayan. Bentuknya sebongkah batu besar, yang tengahnya terbelah. Bentuknya mirip kerang raksasa yang sudah menjadi fosil. Dalam buku lintasan Sejarah Rokan, disebutkan bahwa Batu Belah Batu Bertangkup ini padamulanya merupakan binatang yang hidup, sejenis kerang. Kemudian oleh orang Portugis, kedalam mulut kerang tersebut dicurahkan air kapur yang cukup banyak. Akibatnya kerang raksasa itu mati. Konon, sebelum kerang itu mati, ia memakan hewan apa saja yang tersesat dan masuk kedalam mulutnya. Batu belah mengandung sebuah legenda, tentang seorang ibu yang kecewa melihat tingkah laku anaknya yang sangat nakal. Demikian kecewanya kepada si anak, Sang ibu bunuh diri dengan membiarkan dirinya ditelan batu belah itu.

5. Pulau Tilan

Terletak kurang lebih 20 Km dari Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, atau bila perjalanan melalui Dumai, dengan menempuh jarak sekitar 40 Km, kita akan sampai di Desa Rantau Bais. Pulau Tilan terletak diseberang Desa Rantau Bais yang dibelah oleh sungai Rokan. Bila ingin ke Pulau Tilan kita harus menggunakan sampan yang memakan waktu sekitar 10 menit. Bibir pantai yang putih, panorama alam yang indah merupakan potensi pariwisata yang sangat besar. Pulau Tilan mempunyai pantai yang sangat indah disepanjang aliran sungai Rokan.

6. Bono Sungai rokan

Merupakan gelombang yang sangat besar, dengan menyatunya gelombang laut, kemudian gelombang tersebut menghempas kemuara sungai Rokan serta melintas menyisir bibir sungai Rokan. Para pelaut dan nelayan sangat takut bila bertemu dengan Bono, jika salah hitungan bisa-bisa kapal yang sedang berlayar menjadimangsa bono. Namun ketakutan yang dirasakan seakan-akan hilang ketika melihat masyarakat setempat bermain dengan bono, dengan mesra, canda dan tawa masyarakat setempat naik diatas punggung bono, hal ini dapat kita nikmati di tepi sungai Rokan.

7. Desa Rantau Bais

Merupakan desa yang tergolong masih alami, belum tersentuh dan dipengaruhi budaya asing. Desa yang letaknya tidak jauh dari jalan raya lintas Pekanbaru – Medan ini memiliki potensi wisata yang sangat besar, baik dari segi keindahan panorama alamnya, budaya bahkan adat istiadat masyarakatnya sangat unik dan menarik. Di perkampungan ini kita dapat melihat rumah – rumah tua yang berarsitektur melayu tradisional

8. Upacara bakar Tongkang

Pada tanggal 16 bulan 5 penanggalan imlek, di Bagansiapiapi setiap tahunnya dilaksanakan upacara tradisional masyarakat keturunan Tiong Hoa yang disebut Go GeLak, atau yang lazim di kenal di kalangan masyarakat Melayu dengan upacara Bakar Tongkang. Upacara Bakar Tongkang ini adalah upacara pemujaan terhadap dewa laut atau dewa Kie Ong Ya yang menguasai lautan.Dimana setiap tanggal 16 bulan 5 penanggalan imlek adalah merupakan hari ulang tahun dewa Kie Ong Ya, sehingga upacara itu disebut dengan Go Ge Cap Lak

Sumber : https://m3balai.wordpress.com/2015/07/02/objek-wisata-di-rokan-hilir/